-->

Umat Kristen di Papua Perlu Berpikir 50 Sebelum Mendukung Israel

Post a Comment
Dihaimoma.om

Beberapa bulan terakhir muncul sebuah pertanyaan besar dalam benak saya. Pertanyaan ini, berhungan dengan beredarnya bendera Israel di beberapa wilayah Papua. Sebenarnya, dari beberapa sumber sedikit saya ketahui tentang Israel yang juga sering diidentikan dengan Yahudi dan Zionisme.

Jadi bukan keberadaan bendera Israel yang saya bingungkan. Lebih tepatnya, saya bingung karena belum mendapat jawaban mendasar dari apa dan mengapa bendera-bendera negara Zionis itu beredar di Papua. Lebih mendalam lagi, saya beranggapan bendera-bendera itu beredar di bumi cenderawasih karena memiliki musabab mendasar yang turut mempengaruhi mindset masyarakat Papua.

Selanjutnya, pengaruh ini pulah yang membuat beberapa masyarakat Papua relah mengibarkan dan mulai memasyarakatkan bendera bersimbol Hexagram itu di wilayah Papua. Bukan hanya sampai di situ, bahkan ada yang berani mengubah bintang Fajar pada bendera bintang kejora dengan simbol Hexagram atau yang lebih akrab di kenal dengan bintang Raja Daud yang juga turut menjadi simbol negara Zionis itu.
Dihaimoma.com
Sumber: Facebook/Bernardo Boma
Sepengetahuan saya, saat ini terdapat beberapa simbol suci yang telah salah digunakan manusia untuk berhungan dengan dunia gaib. Simbol-simbol itu misalnya, salib terbalik yang dulu digunakan Paus pada kursinya untuk menghormati St. Petrus sebagai Paus pertama yang disalibkan terbalik dalam ajaran katolik. Saat ini, simbol salib terbalik digunakan secara luas untuk menyangkal Tuhan Yesus dan juga digunakan dalam ritual pemangilan setan.
Dihaimoma.com
Pembukan Gereja Setan di Kolumbia pada 12 Januari 2016
Bukan hanya itu, Hexagram yang di gunakan Israel sebagai bintang Raja Daud dewasa ini digunakan dalam pemujaan dan pemanggilan setan. Selain itu, simbol segi tiga yang awalnya melambangkan Trinitas telah dimodivikasi dan saat ini identik dengan simbol Iluminati.

Lalu muncul pertanyaan, apakah benar simbol negara Zionis itu sepenuhnya mengacu pada simbol Raja Daud. Seperti bangsa Israel pada masa awal? Anda jawab sendiri.

Dengan bertolak pada kenyataan ini, apakah mungkin perjuangan kemerdekaan Papua dapat dikaitkan dengan bangsa Israel. Jika demikian, apa hubungan negara Zionis itu dengan orang Papua? Dan mengapa perjungan kemerdekaan Papua dihubungkan dengan bangsa Israel?

Jawaban dari kedua pertanyaan inilah yang membuat saya menulis artikel ini.

Apasih sebenarnya Israel dan Yahudi?

Israel menjadi negara berdaulat tahun1948. Beberapa tahun terakhir kita ketahui negara itu konflik dengan Palestina di jalur Gaza. Nama Israel diambil dari nama Yakub. Dan kata Yahudi mengacu pada suku atau bangsa yang mendiami negara Zionis yang mencangkup semua keturunan Yehuda. Selain itu, bisa juga mengacu pada kepercayaan bangsa Israel yang juga lazim disebut Yudaisme. Meskipun demikian dalam kondisi real, tidak semua bangsa Israel menganut agama Yuhudi.
Berdasarkan data tahun 2013, jumlah populasi di negara itu lebih dari 8 juta jiwa. Dari populasi itu, warga non Yahudi mencapai 6 juta jiwa dengan berbagai latar belakang.
Negara Zionis itu melebihi 8 juta jiwa. Warga non-Yahudi mencakup ,6 juta Arab, 350.000 Kristen non-Arab, dan sisanya kelompok campuran yang kebanyakan merupakan imigran asal bekas negara Uni Soviet yang agamanya tidak tercantum dalam sensus oleh Kementerian Dalam Negeri Israel. (hidayatullah.com)
Dalam perkembangannya, jika kita telusuri fakta yang terdapat dalam kitab suci, memang benar bangsa Israel merupakan bangsa pilihan Tuhan. Bahkan, meskipun Israel menentang-Nya. Tuhan senantiasa bersama mereka.

Selain itu, hapir semua nabi, rasul, dan bahkan Yesus sendiri pun lahir dari keturunan Yahudi. Tidak cukup sampai di situ, para saintific dan orang-orang pintar yang berpengaru di dunia ini merupakan orang Yahudi. Salah satunya, sebut saja Spinoza. Dari fakta ini, menunjukan kehebatan bangsa Israel tidak dapat kita diamkan begitu saja.

Dewasa ini jika kita berkunjung kebeberapa gramedia di negeri ini. Kita akan menemukan buku-buku anti Yahudi. Bukan hanya itu, kita juga akan menemukan buku-buku yang mengulas tentang kecerdasan, kelicikan, penguasaan ekonomi, dan teknologi di dunia ini oleh bangsa Yahudi. Mereka memang bangsa yang dikasihi Tuhan.

Lalu, apa yang salah dengan orang Yahudi? Menurut hemat saya, ada beberapa alasan mendasar yang membuat kita sebagai umat Kristiani harus berpikir 50 kali lipat sebelum mengagumi bangsa Yahudi yang biasa diidentikan dengan negara Israel.

Pertama- negara Zionis itu, mayoritas penduduknya menganut agama Yahudi (Yudaisme) tetapi pada kenyataannya mereka tidak menerima Yesus sebagai Mesias. Poin ini menekankan bahwa jika kita pengikut kristus kita harus berpikir lebih mendalam sebelum menghubungkan bangsa itu dengan orang Papua

Kedua-bangsa Yahudi merupakan bangsa pilihan Tuhan, tetapi dengan segala kelebihan yang Ia berikan. Mereka berbalik melawan kehendaknya. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa kisah dalam sejarah. sSelain itu, dari kata-kata Adofl Hitler yang masih menjadi misteri hingga saat ini.

Dihaimoma.com
Pernyatan Adlf Hitler[Imaga:Source]
Ketiga-berikut ini isi dari kitab talmud. Kitab bagi bangsa Yahudi yang pernah di teliti oleh Kolonel, E.N.Sanctuary dari Dinas Intelligensi Militer Amerika. Ia menerbitkan suatu ringkasan dalam bentuk buku dengan judul “Terbukalah kedok Talmud”(The Talmud Unmasked).Berikut ini inti dari kutipan kitab Talmud.
“Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a) 
“Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225) 
“Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b)
“Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a)
“Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi.” (Talmud IV/8/4a)
“Di mana saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a)
“Terhadap seorang non Yahudi tidak menjadikan orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b)
“Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82ab)
“Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar I, 168a)
“Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7)
“Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah Zarah 2a T)
“Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b)
“Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a)
“Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b) 
“Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b)
“Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)
“Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin 43b) - ( Katolisitas.Org)
Jadi Pertanyaan akhirnya, masih percayakah umat nasrani terhadap kaum Yahudi? Selain itu, bisa kita lihat dari kutipan-kutipan kitab talmud lainnya seperti berikut ini:
“Barang siapa yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian ‘hari kemudian’ (akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci umat Kristiani yaitu Perjanjian Baru” (Shabbath 116a)
“Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan empat puluh hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala).Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya”(Sanhedrin 43a)
Dari tinga poin ini, menurut hemat saya, sudah dapat meyakinkan kita bahwa sebenarnya bangsa Israel memiliki hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Kristen.

Apa sebenarnya Zionisme?

Zion sebenarnya nama sebuah bukit di Yerusalem. Nama yang selalu dirujuk sebagai tanah air orang Yahudi, negeri Israel. Selain itu, Zion adalah istilah yang digunakan dalam Alkitab untuk mengacu pada tanah Israel.

Dari beberapa sumber yang saya baca ternyata. Zionisme merupakan sebuah gerakan yang di didirikan pada akhir abad ke -19 sebagai gerakan nasionalisme bangsa Yahudi. Atau yang sering disebut dengan gerakan yang berusaha untuk membangun kembali cita-cita leluhur bangsa Israel yang dinubuatkan para nabi dalam kitab suci perjanjian lama.

Tujuan utamanya, bersuara demi kebebasan dan hak-hak mereka dengan tujuan akhir mengumpulkan bangsa israel yang tercerai- berai di seluruh penjuru dunia untuk kebali ke Israel. Selain itu, Zionisme juga merupakan ideologi kaum Yahudi untuk membangun kembali Israel yang modern dan di kagumi oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Dari beberapa sumber tersebut juga turut menjelaskan perbedaan mendasar yang terdapat antara agama Yahudi dan zionisme. Ternyata, Antara agama Yahudi dan Zionisme juga kadang tidak sepaham. Dan terdapat perselisihan paham yang kadang juga membuat perbedaan pandangan antara para petinggi Zionisme dan Yahudi.

Bagaimana dengan Kristen Zionis?

Dari beberapa aliran teman-teman kriten protestan berpandangan bahwa dengan kembali dan berkumpulnya orang-orang Israel atau yang lazim disebut dengan ke- 12 suku Israel yang tercecer keseluruh penjuru dunia, akan turut menggenapi nubuat para nabi di dalam perjanjian lama.

Dasar dari pandangan ini bisa kita lihat dalam Yesaya 11:11-12, Yeremiah 29-14 dan Yeheziel 2:41-42

Dengan pandangan ini pulah, sejak pertengan abad ke 20 -an dukungan dari beberapa aliran protestan kepada Zionisme nampak jelas. Nampaknya, dukungan itu pula yang selanjutnya merambat kedaerah Papua.

Sampai di sini jelas bahwa, dukungan dari beberapa masyarakat Papua kepada Israel merujuk pada ayat-ayat kitab suci perjanjian lama di atas. Dan pada hakekatnya, menurut hemat saya dukungan tersebut merupakan hak masyarakat Papua, tetapi akan bermasalah ketika pandangan tersebut digunakan untuk mempengaruhi umat kristen dari aliran lain yang berbeda di Tanah Papua.

"Meski hanya asumsi pribadi. Jika sudah di tahap itu, saya pribadi yakin berpotensi terjadinya konflik agama di Papua. Lebih jauh lagi, proses itu akan menjadi sasaran empuk bagi Veronika untuk bermain peran aduh dombanya di kalangan masyarakat Papua"
Selain itu, jika kita sebagai orang Kristen kembali melihat isi kitab Talmud dan tingkah negara Zionis yang berseberangan paham dengan ajaran Kristus. Pertanyaannya, apakah dukungan itu akan turut mengorbankan kepercayaan kita kepada kristus? Ataukah sebagai simbolis saja? Jujur saya masih bingung dengan tujuan dukungan tersebut.

Sampai disini saya berkesimpulan perjuangan kemerdekana Papua tidak ditentukan oleh dukungan masyarakat Papua terhdap ula zionisme. Hal ini merujuk pada penjelasan di atas, sebenarnya dukungan rakyat Papua terhadap Israel dan Zionismenya sangat bertentangan dengan dasar ajaran Kristus.

Terlepas dari penjelasan singkat di atas. Tujuan penulisan artikel ini, berangkat dari keingin tahuan saya tentang persolan yang sedang terjadi dalam realitas kehidupan masyarakat Papua. Dengan demikian jika ada teman-teman yang lebih paham dan lebih menggerti dengan persolan di atas, saya sangat membutuhkan masukan dari teman-teman tanpa terkecuali. Terima kasih.

Related Posts

Comments

Subscribe Our Newsletter