-->

10 Fakta Unik Lembah Baliem di Papua yang Jarang Diketahui Orang!

Post a Comment
www.dihaimoma.com
Lembah Baliem- Lembah ini merupakan salah satu lembah yang sangat terkenal di Papua dan bahkan sampai ke mancanegara. Lembah yang dahulu dikenal dengan nama grand baliem valley atau Lembah Jaya ini terletak di kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Tempat ini juga menjadi pijakan bagi gunung tertinggi di Indonesia yang akrab disebut puncak Cartenz. Panjang lembah ini kurang lebih 80 km dengan lebar sekitar 20 km dan terletak pada  ketinggian 1.600-1.700 m di atas permukaan laut.

Baca Juga: 8 Fakta Tentang Puncak Jayawijaya (Cartenz) di Papua yang Jarang diKetahui Orang!

Sejak zaman dahulu wilayah ini dihuni oleh suku Dani. Mereka hidup berdampingan dengan beberapa suku kerabat lainnya, seperti suku Yali dan suku Lani. Orang luar pertama yang menemukan Lembah Baliem adalah Richard Archbold dalam ekspedisi ketiganya di New Guinea pada tahun 1938.

Menariknya, sampai saat ini Baliem tidak pernah luput dari kujungan wisatawan lokal dan mencanegara. Mulai dari keindahan lembah, keunikan tradisi dan budaya masyarakat setempat sampai dengan Festival Lembah Baliem ditempat ini merupakan senjata yang mampu menumpuhkan hati para wisatanan.

Festival Lembah Baliem pertama kali diselenggarakan pada awal tahun tahun 1989 dan sampai saat ini masih dipertahankan. Festival ini diadaptasi dari cara perang antar suku Dani, Lani, dan Suku Yali. Secara simbolis perang ini juga merupakan lambang kesuburan serta kesejahteraan. Festifal ini dikolaborasikan dengan aneka tarian tradional, musik tradisional sampai dengan seni hiasan yang bertabur disekujur tubuh, semuanya dapat sobat saksikan  dalam Festival ini.

Satu hal yang membuat festival ini unik adalah mereka akan memulai alurnya dengan sebuah skenario pemicu perang, setelah itu baru memasuki proses acaranya hingga berakhir. Festival Lembah Baliem ini biasanya dirayakan satu kali dalam setahun, tepatnya pada bulan Agustus dan bisanya berlangsung selama tiga hari lamanya.

Banyak orang sudah membuktikan kemeriahan Festival dan keindahan tempat ini. Sekarang giliran sobat, tepi sebelum sobat berangkat Dihai akan berbagi 10 Fakta Unik Lembah Baliem di Papua yang Jarang Diketahui Orang!

1. Sejarah Singkat Penemuaan Lembah Baliem


Orang luar pertama yang menemukan Lembah Baliem adalah Richard Archbold. Ia adalah seorang peneliti asal Amerika yang pada tanggal 23 Juni 1938 melakukan penerbangan di atas lembah  menggunakan pesawat terbang Amfibi yang bernama Guba II. Ekspredisi yang paling ambisius itu berlangsung pada bulan April 1938 samapai bulan Mei 1939. Ekspredisi ini dilaksananakan dari Pegunungan Jayawijaya sampai sungai Idenburg anak sungai Memberano.

Selama perjalanannya, kebetulan beliau melihat dari udara suatu kawasan dengan ladang-ladang pertanian dan kebun-kebun yang tersusun rapih disamping desa-desa. Setelah penemuan kawasan tersebut, dan dari laporan itulah lembaga Museum of Natural History dari Amerika bersama dengan Archbold menyelenggarakan ekspedisi keempat dikawasan ini.

Ekspedisi ini mempunyai dua titik awal. Pertama danau yang terletak berdekatan dengan sungai Hablifuri di Meervlakte yang kemudian dinamakan Danau Archbold. Kedua adalah Danau Habbema yang terletak diketinggian 3225 m di atas permukaan air dan dekat puncak Wilhelmina di sebelah barat Lembah Baliem. Dalam ekspedisi ini direkrut 73 orang Dayak dari Borneo sebagai pekerja kuli bersama mereka.

2. Penduduk Asli Dikenal dengan Suku Dani


Penduduk asli yang mendiami lembah ini adalah suku Dani. Jika di Papua suku Biak dikenal dengan para pelaut yang handal, maka suku Dani merupakan suku dikenal dengan jago berperang.

Dihaimoma.com

Pada waktu lembah Baliem ditemukan terlihat banyak bangunan menara-menara tinggi dan ramping yang tersebar dihamparan lembah. Setelah diketahui, ternyata menara-menara tersebut digunakan untuk memantau musuh dan memberi informasi kepada sesama mereka bahwa musuh dari suku-suku lain sudah mendekat.Tapi, menara-menara itu dibongkar pemerintah Belanda setelah memberlakukan larangan berperang di wilayah ini.

Suku Dani ini memiliki hubungan kekerabatan dengan suku-Suku lain disekitarnya seperti suku Lani dan Suku Yali. Suku Dani suka sekali berdandan, meskipun dalam peperangan. Mulai dari wajah yang dihiasi sampai dengan pengunaan taring babi di hidung.

3. Pasir Putih Lembah  di Baliem


Lembah Baliem merupakan kawasan lembah hijauh nan indah yang dikelilingi oleh pergunungan yang menjurang tinggi. Satu hal yang tidak kalah unik adalah sobat dengan mudah menemukan pasir putih pantai dikawasan ini. Pasir itu sangat mirip dengan pasir pantai, selain mempunyai tekstur yang lembut juga terasa asin. Pada hal tempat ini terletak diketinggian yang sangat jauh dari Pantai.

Hal tidak kalah menarik  lainnya adalah tidak jauh dari tempat hamparan pasir ini terdapat sebuah sumber air yang menghasilkan garam. Mungkin itulah sebabnya orang-orang di sini sejak dulu mengenal garam yang di olah secara tradional.

Dihaimoma

Keberadaan pasir putih Pantai ini di lembah ini tidaklah mengherankan. Menurut cerita, Lembah Baliem ini dulunya danau besar yang oleh masyrakat setempat disebut sebagai Wio. Pada tahun 1813 terjadi sebuah gempa dahsyat yang menyebabkan pergeseran lempeng bumi dan perubahan geologi.

Bencana itu membuat air di danau pun surut sehingga terbentuklah sungai yang kini dikenal dengan sungai Baliem dan saat ini diketahui lebih dari satu jenis ikan hidup di sungai ini. Sedangkan tempat danau Wio menampung airnya, berubah menjadi sebua dataran yang tertata rapi di bahwah perbukitan, yang kini dikenal sebagai Lembah Baliem.

Kalau sobat ingin menyaksikan lembah baliem secara utuh. Setelah sampai di pasir putih ini sobat bisa mendaki sebuah bukit kecil selama kurang lebih 20 menit. Setelah tiba, sobat bukan hanya akan kagum tetapi akan terpesona dengan hamparan lembah baliema yang hijau. Dari tempat ini mata sobat dapat menjangkau hampir keseluruh hamparan lembah baliem dalam sekali tatap.

4. Orang Kulit Putih Pertama yang Menetap di Baliem


Kalau tadi kita telah ketahui bahwa orang luar pertama yang menemukan lembah Baliem adalah adalah Richard Archbold maka orang luar pertama yang menetap di lembah ini adalah kelompok penginjil dari Amerika di bawah pimpinan Lloyd Van Stone dari Christian & Missionary Association atau yang disingkat CAMA. Mereka mengguanakan pesawat Amfibi dan mendara di sungai Baliem pada tanggal 20 April 1954. Setelah itu para penginjil ini membuka sebuah pos penginjilan di dusun Hetegima sekaligus membangun sebuah landasan pendaratan dalam waktu 7 bulan saja.

Selanjutnya pada bulan Januari 1958, seorang pastor ordo Fransiskan dari Katolik Roma, Arie Bokdijk melakukan perjalanan orientasi ke lembah Baliem. Bulan Februari beliau kembali ke Baliem bersama uskup Rudolf Staverman untuk mendirikan pos Misi pertama di lembah ini.

Kemudian pada tahun 1956 seorang pemuda bernama  Frts Veldkamp (24th) tiba dan menetapkan di Baliem sebagai wakil pemerintah Belanda. Dia mendirikan suatu pos pemerintah yang diberi nama Wamena. Pos itu perlahan berkembang menjadi pusat kota dari lembah ini.

Sebagai perwakilan pemerintah salah satu tugas utama Veldkamp adalah membangun sebuah bandara udar besar dimana pesawat Dakota berpenumpang marinir dapat mendarat. Tapi karena sering terjadi perang suku maka Gubernur Jan Van Baal yang berkuasa waktu itu khawatir kalau  Frts Veldkamp tidak akan mampu mengatasi perang tersebut.

Pada tahun 1958  seorang anak mudah bermana Rolph Gonzales (26th) diangkat untuk menggantikan Veldkamp sebagai kepala pemerintah di wilayah lembah. Rolph Gonzale ditugaskan melanjutkan pembangunan bandara udara agar lembah dapat dibuka kepada dunia luar.  Ia berhasil melakukan tugasnya dengan baik dan Popularitas Gonzales terus menduania. Ia sering di juluki sebagai Godselve (Tuhan sendiri)  atau Gunsalvo letusan senjata api.

Jadi, orang luar pertama yang tibah di sini adalah misonaris kristen dan disusul dengan katolik dan yang terkahir adalah  perwakilan pemerintah Belanda.

5.  Daerah Pertanian Tertua di Dunia


Lembah Baliem ini merupakan salah satu daerah dengan tanah yang sumbur di Papua, terlebih di pegunungan Papua. Sejak lama wilayah lembah Baliem diguga telah menerapkan sistem laham pertanian yang modern. Menurut tradisi masyarakat, kaum lelaki menggarap atau mengolah tanah sedangkan kaum wanita menanaminya dan memungut panen.

Satu hal yang sangat luar biasa unik adalah dari hasil berbagai penelitia yang dilakukan menujukkan bahwa kegiatan pertanian di wilayah ini telah berjalan berabad-abad lamanya. Proses penggarapan lahan pertanian itu sudah berlangsung sejak 9000 tahun yang lalu. Dari pros ini diperkirakan pula Nieuw Guinea adalah salah satu wilayah yang menjadi pelopor pertanian. Hasil kebun di wilayah ini berupa ubi, ketimun, buncis, labu, gula tebu, kacang-kacangan dan taro (keladi).

6. Pesawat Terbang Tentara Amerika Jautuh PD II

Pada masa perang dunia kedua pesawat yang mengangkut tentara Amerika peranah jautuh di tempat ini. Tepat tanggal 13 Mei 1945 sebuah pesawat terbang angkatan udara Amerika Serikat mengudara di atas lembah ini lalu jauth dan hancur berkeping-keping setelah menabrak gunung. Dalam peristiwa kecelakaan itu, 21 orang penumpang yang terdiri dari serdadu Amerika tewas seketika tetapi tiga orang diantaranya berhasil selamat. Mereka adalah Korporal Margaret Suzy Hastings dari Women’s Army Corps (WAC) dan dua rekannya.

Setelah 47 hari bertahan hidup, mereka ditemukan oleh sembilan paratrooper asal Filipina yang tengah mencari landasan pendaratan. Operasi penyelamatan baru terjadi pada pada tanggal 2 Juli 1945. Sedangkan pada akhir tahun 1958 jenazah ke 21 tentara Amerika itu ditemukan di makamkan.

7.  Suku Asli Penganut Agama Islam Terus Bertumbuh


Di lembah Baliem terdapat tiga agama mayoritas, masing-masing Agama kristen Protestan, Katolik dan Islam. Mengacu pada hasil sensus tahun 2000 di lembah Baliem menunjukkan bahwa 54% dari penduduk di lembah Baliem beragama Kristen Protestan, 24% Katolik Roma dan 21% menganut Islam.

Berdasarkan kajian Saberia dkk, tentang penganut Islma di Lembah Baliem yang berjudul "Komunitas Islam di Lembah Baliem" menyimpulakan bahwa masuknya komunitas Dani ke dalam Islam didorong oleh tiga faktor utama: ekonomi, politik dan hidayah. Sementara ditinjauh dari segi prosesnya, komunitas ini memeluk Islam melibatkan beberapa actor, yakni keberadaan relawan PPIB yang semuanya beragama Islam, maka turut memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap komunitas Dani tentang perilaku yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:
Selain itu, peran lain yang mempercepat komunitas Dani memeluk Islam adalah para penceramah agama dan komunitas migrant Islam yang terus-menerus memberikan masukan dan bantuan yang makin menguatkan niat dan semangat mereka untuk memeluk Islam. Dampak dari proses ini  melahirkan dua perspektif. Pertama terjadi realitas mimetik (meniru) dalam komunitas Dani. Artinya, adanya saling meniru. Kedua, terjadi beberapa perubahan dalam kehidupan komunitas. Akulturasi antar tradisi dan ajaran agama terus terjadi penyesuaian. Pendidikan yang mampu membiasakan  hidup sehat dengan budaya bersih ditengah masyarakat.

8. Lemabah Baliem sebagai Judul Lagu


Siapasih yang tidak mengenal Slank di Indonesia? Salah satu grup musik yang penah tenar dikanca musik nasonal. Lembah Baliem pernah terukir dalam sebuah Judul Lagu dari Slank dan dilantunkan dengan penuh penghayatan dihampir setiap konsernya. Lagu yang ditutup dengan Yamko Rambe Yamko ini terinpiasi dari masalah sosial dan keprihatinan Slank akan ketidak adilan serta kerusakan lingkungan yang disaksikannya.  Kemudian, semua itu direkam dalam tembang Lembah Baliem.

9. Wisata Ke Lemabah Baliem


Bukan hanya Festival Lembah Baliem yang sangat tersohor. Rumah tradisonal suku Dani yang berbentuk bundar dengan desain dikelilingi pagar dari kayu sebagai perlindungan terhadap penyerangan dari luar. Lahan-lahan pertanian dan garapanya yang sudah berumur pululuhan abad. Mumi-mumi asap yang berumur lebih dari sebad di desa-desa a.l. Akima. Obyek-obyek lain yang dinilai menarik adalah jembatan gantung di Sinatma, sumber-sumber garam di Jiwika, gua Kontilola berikut lubang-lubang karst dan pemandangan pegunungan di Danau Habbema merupakan tempat-tempat yang dapat sobat kunjungi dan sakisikan langsung.

Pada beberapa desa-desa yang  ramai dikunjungi wisatawan, kebiasaan tradisionil atau upacara adat diperagakan kepada tamu-tamu. Pada Festival Lembah Beliem pergelaran perang semu selalu merupakan bagian dari acara utama. Hal-hal lain yang membuat orang Dani tersohor adalah  mumi-mumi“asap” yang berumur lebih dari dua abad di desa-desa a.l. Akima.

Selain itu Sobat juga dapat membeli oleh-oleh kerajinan tangan hasil kreasi masyarakat setempat seperti: pisau batu yang menjadi favorit utama para pengunjung, Gelang rotan, noken, Kalung dan gelang lengan, Jogal pakaian adat wanita, pria (koteka) dan pengias badan serta kepala lainnya

10. Rute Perjalanan ke Lemabah Baliem


Jika sobat ingin berkujung kesana, berikut  ini Rute perjalanan ke Lembah Baliem.

Kalau sobat dari luar Papua, bisa beli tiket dengan rute transit Bandara Sentani, Jayapura menuju Wamena. Kalau sudah transit dibandara Sentani, Sobat tingga menju Wamena dengan sekali penerbangan menggunakan pesawat seperti Trigana, MAF, AMA, Susi Air atau pesawat Hercules. Dari sana, sobat bisa berjalan kaki atau menggunakan kendaraan darat untuk sampai ke lembah ini. Kalau Sobat  berjalan kaki,  hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menti.

Tapi, sobat jangan kaget dengan harga barang di sana. Uang Rp. 50.000 hanya cukup untuk makan dua kali. Barang-barang di sini masih sangat mahal, maklum akses keluar masuk di sini masih menggunakan pesawat. Belum ada akses melalui jalan darat. Jadi, jangan lupa bawa persediaan yang cukup selama di sana.


Di mana bisa saya menginap?

Sobat bisa memilih menginap bersama masyarakat untuk lebih mengenal kehidupan mereka secara langsung tetapi sobat harus memesannya melalui jasa operator wisata di Indonesia yang melayani perjalanan ke Lembah Baliem dan sekitarnya atau bisa juga melalui kenalan. Kalau tidak ya, setelah berkujung sobat bisa kembali dan menginap di Kota wamena, di sana terdapat beberapa Hotel yang terjangkau.

Sebagai catatan: Dari ke sepuluh nomor di atas ini, sebenarnya terdapat hal-hal unik lainnya di kota ini tetapi tidak dipaparkan secara rinci. Alasannya, karena fokus pembahansan di artikel ini hanya menjurus pada lembah Baliem. Keunikan yang tidak sempat di bahas itu seperi seperti Mumi, Tradisi potong jari dari suku dani, Bakar Batu alias barapen dan juga kota Wamena merupakan satu-satunya kota di Papua yang dapat anda temui becak sebagai transportasi umum.

Dengan demikian itu itulah 10 fakta seputar lembah Baliem, di Wamena Papua yang dapat saya bagikan dalam artikel ini. Semoga bermanfaat dan Informatif. Terima kasih.

Related Posts

Comments

Subscribe Our Newsletter