-->

4 Kelompok Masyarakat Non Papua Ini Membuktikan, Tidak Semua dari Mereka Menolak untuk Papua Merdeka

Post a Comment
Gus Dur Guru Bangsa Papua
Dalam artikel ini, Dihai ingin mengulas sepintas tentang posisi teman-teman non Papua saat ini dalam memandang persoalan tuntutan Papua merdeka yang terus mengusik Indonesia. Ulasan ini sekaligus betujuan mengajak pembaca untuk memahami bahwa tidak semua masyarakat non Papua khususnya di Indonesia yang menolak Papua untuk merdeka.

Ada pulah dari mereka yang mendukung Papua untuk merdeka. Dukungan dan penolakan mereka tentu tidak terlepas dari berbagai sudut pandang yang telah mengakar sejak lama yang juga turut mempengaruhi tindakan mereka dalam menyikapi tuntutan Papua untuk merdeka.

Sebelum melangkah lebih jauh, Dihai membagi mereka kedalam 4 kelompok besar yang di dalamnya mencakup beberapa subkelompok. Setiap kelompok tampil dengan paradikmanya masing-masing dalam menilai dan memahami perjuangan Papua merdeka yang berlangsung selama setengah abad lebih ini. Berikut penjelasannya.

1.Mereka yang tidak memahami musabab mendasar persoalan tuntutan kemerdekaan Papua. Kelompok ini adalah mereka yang benar-benar tidak memahami hal yang melatar belakangi Papua menuntut merdeka dari Indonesia.

Poin ini dirinci kedalam empat subkelompok. Pertama Kelompok yang sama sekali tidak memahami akar persoalan, mengapa Papua menuntut merdeka? Mereka bukan hanya tidak mengetahui, tetapi tidak ingin tahu. Mereka sibuk dengan perkerjaan dan karirnya masing-masing.

Sederhananya, jangankan tentang isu Papua untuk merdeka. Letak Papua di Indonesia saja mereka tidak tahu. Papua itu dimana? Kamu dari Papua atau Irian? Papua mata uangnya apa? Di sana masih pakai koteka ya? Di Papua makan nasi nggak? Mereka ini identik dengan kalimat-kalimat seperti ini.

Kedua kelompok yang tidak paham tapi berteriak NKRI harga mati. Kelompok ini tidak butuh penjelasan sama sekali dan tanpa imbalan sama sekali, mereka terus memperjuangkan agar negara ini tetap begini adanya dalam kesatuan, terlebih Papua dalam NKRI.

Artinya, mereka tidak butuh penjelasan tentang seperti apa latar belakang perjuangan Papua merdeka. Mereka tidak butuh ribuan nyawa orang Papua yang telah terbunuh akibat ula mereka sendiri yang tidak manusiawi dalam mempertahankan Papua. Mereka hanya tahu Papua adalah Indonesia.

Kelompok ketiga adalah mereka yang tidak paham akan sejarah Papua dan latar belakangnya, tetapi karena beban moral akan korban berjuta nyawa orang Papua yang telah hilang ditelang waktu bersama siksaan dan pembunuhan yang terus terjadi di Papua sampai saat ini, maka mereka ingin Papua menentukan nasib sendiri. Mereka ini benar-benar mendukung Papua tanpa alasan dan imbalan.

2. Mereka yang benar-benar memahami hal-hal mendasar dari tuntutan Papua merdeka. Mereka paham akan masa lalu, mereka paham dan ikuti terus perjuangan kemerdekaan Papua sejak awal sampai saat ini.

Pada poin ini dibagi kedalam dua subkelompok. Pertama mereka yang paham akan sejarah gelap aneksasi Papua dan kekerasan pelanggaran Ham yang terus menyita ribuan nyawa orang Papua tetapi mereka tidak ingin Papua lepas dari Indonesia. Mereka berkorban dengan sepenuh hati untuk orang Papua. Tujuannya tidak lain, agar Papua tetap berintegral dalam NKRI.

Kelompok ini juga kadang berjuang menuntut pemerintah Indonesia untuk memperhatikan Papua dengan berbagai program. Mereka tidak berjuang dengan kekerasan dan pembunuhan tetapi hal-hal yang identik dengan mereka ini adalah pemeretaan pembangunan, pendidikan dan kesehatan, kesejahteraan dan kemajuan orang Papua.

Kebanyakan dari mereka ini adalah kelompok yang secara emosional telah terikat dengan orang Papua. Artinya, mereka tau berbagai hal yang telah dan sedang menimpa orang Papua. Mereka paham hal-hal mendasar mengapa orang Papua menuntut merdeka tetapi mereka berjuang dengan sepenuh hati dan tenaga agar Papua tetap dalam bingkai NKRI.

Kedua mereka yang paham akan semua dosa-dosa negara atas Papua tapi mau tidak mau, suka tidak suka Papua harus bagian dari NKRI, meski harus dibayar ribuan nyawa orang Papua. Mereka yang berada diposisi ini biasanya didorong oleh motif tertentu. Bisa berupa kepentingan mereka di Papua. Jika Papua merdeka sama halnya dengan mengganggu mata pencaharian mereka.

Mereka ini identik dengan kedaulatan Indonesia atas Papua lebih penting dari pada nyawa orang Papua. Jangan heran meskipun orang Papua banyak mati ditangan aparat keamanan negara, mereka selalu diam tanpa kata dan tindakan.

Kelompok ini terkadang sulit dibedakan dengan kelompok satu subpoin dua, tetapi pada dasarnya mereka memiliki cara pandang yang berbeda dalam memahami Papua. Terlebih lagi, kelompok yang punya kepentingan ini dengan mudah mempengaruhi kelompok yang berada pada kelompok satu subpoin dua yang pada dasarnya tidak mengetahui alasan mendasar Papua berjuang.

Ketiga mereka yang memahami alur sejarah Papua sejak awal hingga saat ini. Meraka ini benar-benar paham akan semua hal yang menimpa orang Papua akibat Indonesia mencaplok Papua dalam NKRI. Mereka selalu mengikuti tiap peristiwa yang terus terjadi di Papua dan mereka paham arah politik Indonesia dalam memperlakukan orang Papua, baik yang halus maupun yang kasar.

Satu hal yang identik dengan mereka ini adalah mereka berani mempertarukan diri meraka demi dan untuk kebebasan Papua dari Indonesia baik langsung maupun melalui referendum. Kekelompok ini seperti warga negara Indonesia yang tergabung dalam Front Rakyat Indonesia untuk Papua Barat (FRI-West Papua) yang belum lama ini menyatakan dukungan agar Papua Barat bisa menentukan nasib sendiri melalui mekanisme referendum.


3. Mereka yang netral. Berdasarkan cara pandangnya, mereka ini pun dibagi kedalam dua sub kelompok.

Pertama netral karena paham akan sejarah sebenarnya dari kedua sudut pandang yang bertikai dan melihat persoalan Papua secara objektif. Mereka netral karena secara emosiol mereka memiliki hubungan yang erat dengan kedua kubuh.

Jika terus mempertaankan Papua dalam Indonesia maka ribuan nyawa tidak berdosa akan dan sudah menjadi korban. Jika Papua lepas, akan berdampak besar terhadap Indonesia. Meraka tidak mendukung pihak manapun tetapi mereka juga tidak menolak hasil perjungan manapun. Baik Indonesia yang berjuang Papua untuk tetap dalam indonesia atau Papua yang berjuang untuk lepas dari Indonesia.

Kedua netral karena tidak ada dampak sama sekali dalam kehidupannya. Artinya, Papua mau merdeka atau tidak, tidak akan berdampat bagi kehudupannya. Bahasa gaulnya, loe mau merdeka atau tidak urusan loe. Aku akan tetap baik-baik saja.

4. Mereka yang situasional, dalam hal ini untuk mengejar satu hal. Mengamankan kepentingan di Papua.

Mereka yang mendukung Papua merdeka saat kepentingan mereka di Papua terancam. Menolak saat kepentingan mereka di Papua aman. Kebanyakan dari mereka ini adalah pengusaha dan juga oknum dalam pemerintah. Mereka ini tidak jarang mempengaruhi orang-orang Papua yang berpengaru di Papua menggunakan isu Papua merdeka untuk menakuti Pemerintah Indonesia. Kalau tidak kasih ya, Papua minta M. Mereka ini kadang memperalat orang Papua untuk melolosakan dan mengamankan proyek dan saham mereka di Papua.

Sederhanyanya, mendukung Papua merdeka karena ada maunya dan menolak Papua merdeka juga karena ada maunya. Dukungan dan penolakan mereka yang situasional terjadi karena hanya satu tujuan akhir mereka. Mengamankan kepentingan mereka di Papua.

Kelompok ini bermain dibelakang layar 3P, Papua tipu Papua, Papua tipu Pusat, dan Pusat Tipu Papua. Mengapa itu teradi, semua karena punya kepentingan yang besar dalam penguasaan sumber daya alam Papua. Ingat, bukan manusia Papua.

Dengan demikian itulah keempat kelompok masyarakat non Papua saat ini dalam melihat situasi tuntutan kemerdekaan Papua. Kita harus mengetahui bahwa saat ini tidak semua orag non Papua itu penjajah orang Papua. Merekapun terbagi dalam hal memahami dan menilai tuntutan Papua merdeka.

Tidak semua orang non Papua khususnya di Indonesia mendukung Papua merdeka dan tidak semua juga menolak Papua untuk merdeka dan tentu hal itu terjadi karena cara pandang yang berbeda terhadap tuntutan rakyat Papua yang telah berlangsung setengah abad lebih ini.

Dia akhir artikel ini, jika anda yang membaca artikel ini adalah non Papua apa tanggapan anda terhadap tuntutan rakyat Papua itu dan kalau orang Papua apa menurut anda?

Related Posts

Comments

Subscribe Our Newsletter